Selasa, 25 Maret 2014

SEJARAH SEKADAU (KALIMANTAN BARAT)

Nama “SEKADAU” ter-asumsi menjadi dua versi, pertama. Terambil darisejenis pohon kayu yang banyak tumbuh di muara sungai yang sekarang disebut SUNGAI SEKADAU. Oleh penduduk, pohon kayu ini disebut “BATANGADAU”. Versi lain menyebutkan, masyarakat pedalama n pada zaman dahulu, jika melihat sesuatu yang asing, mereka menyebutnya “BARU ADAU” (Baru melihat). Dengan dua pernyataan yang masih kontraversi itu, lahirlah sebutan istilah Sungai Sekadau.Asal mula penduduk Sekadau, dikisahkan berasal dari pecahan rombonganDara Nante. Rombongan ini masih ada lagi yang telah meneruskan perjalanannyake Hulu Sungai Kapuas. Dibawah pimpinan SINGA PATIH BARDAT danPATIH BANGI. Rombongan Singa Patih Bardat, telah berkembang biak danmenurunkan suku Kematu, Suku Benawas, Sekadau, Melawang dan Ketungau. Rombongan yang dipimpin oleh Patih Bangi, meneruskan perjalanannya ke daerah Belitang sekarang. Di daerah inilah berkembangnya keturunan Daya’ Melawang, Ketungau yang menurunkan raja-raja Sekadau.
Mula-mula kerajaan Sekadau berdomisili di daerah KEMATU. Kuranglebih 3 km sebelah hilir Rawak. Didaerah ini benyak terdapat makam raja-raja.Kemudian dipindahkan ke Sekadau tepatnya di sungai Bara’. Disinilah ibu kota kerajaan Sekadau dibangun dengan kraton sebagai pusat pemerintahannya. Suku-suku tersebut diatas masing-masing dipimpin oleh Kepala Adat yang dipanggilKiyai. Adapun gelar dari ke empat Kiyai tersebut adalah : Kiayi MASTUMENGGUNG, Kiayi DIPA DIRAJA, Kiayi MAS SUTADILAGA dan KiayiMAS SUTA NATA. Kedudukan Kiayi-kiayi ini amat kuat karena mereka turutmenentukan pengangkatan seorang raja dan disamping itu merekalah yang bertanggung jawab atas soal ketentraman dan kelancaran pemungutan pajak.Gelar-gelar yang lebih tinggi sesudah Kiayi berturut-turut menurut tingkatannyaadalah : Tumenggung, Patih, Demang dan Naga Lantai. Yang dapat diangkatmenjadi Naga Lantai adalah yang mempunyai keahlian mengenai adat istiadat dan sudah berumur 70 tahun keatas.
Menurut kisah nyata dari rakyat Sekadau, bahwakerajaan Sekadau telah diperintahkan berturut-turut oleh keturunan PRABUJAYA dan keturunan RAJA-RAJA SIAK BULUN (Bahulun dari Sungai KeriauRaja turun temurun itu secara ditael tak dapat lagi disebutkan, karena tak ada data-data yang diketemukan.Baik cerita rakyat, apalagi penulisannya, yang jelas itulah yang akandiuraikan sebagai berikut. Raja Sekadau pertama yang dapat disebutkan adalahPANGERAN ENGKONG. Pangeran Engkong dengan empat bersaudara : 1.PANGERAN AGONG PRABU JAYA 2. PANGERAN ENGKONG 3.PANGERAN SENARONG 4. RATU KUDONG Dari ke empat bersaudaratersebut, Pangeran Engkonglah yang telah terpilih menjadi raja Sekadau sesudahayahnya wafat. Sedangkan Pangeran Senarong menurunkan raja-raja Belitang.Pangeran Engkong adalah putra dari kedua. Menurut baginda telah memilihnya berdasarkan penelitian kecakapan mereka sendiri-sendiri. Pangeran Engkongternyata lebih bijaksana dari yang lainnya, ia tahu dan mengerti akan keadaanrakyat.Pangeran Agong sangat berkecil hati, karena tidak terpilih sebagai pengganti ayahandanya. Ia tak kurang akal juga untuk mengatasi perasaannyayang gundah dan tertekan itu. Ia mengajak dan mempengaruhi segala rakyat yang senang padanya, mereka berunding dan berangkat meninggalkan Sekadau menujudaerah Kuari, daerah ini masih meninggalkan bekasnya, walaupun kelihatan telahmenghutan–belukar saja. Hingga kini rakyat Sekadau menyebutnya “LAWANGKUARI” yang kini juga disebut sebagai simbol (khas) Sekadau, karena sudahmenjadi kabupaten baru menjadi sebutan “SEKADAU KOTA LAWANGKUARI” Banyak orang yang senang mendatangi Lawang Kuari untuk maksud-maksud tertentu. Untuk mendatangi daerah ini harus tahu syarat-syarattahayulnya. Banyak keanehan yang dapat diketemukan di daerah Lawang Kuari itu, oleh rakyat Sekadau daerah ini juga disebut “BATANG PANJANG MENGHILANG” Perkembangan Kerajaan Sekadau selanjutnya, diawali dengan perjalanan Sultan Anum oleh orang tuanya untuk mendatangi Mempawah guna untuk memperdalam pengetahuannya, terutama dalam bidang agama Islam. Itulahsebabnya kerajaan Sekadau dikala pemerintahannya agama Islam sangat pesat penyebarannya, sehingga Daya’ Kematu yang telah banyak masuk dan memeluk  agama Islam dikala itu. Karena ramainya pemeluk agama Islam, pindahlah ibu kota kerajaan kehilir Sungai Bara’ Sekadau. Dengan bantuan rakyat yang rela berkorban dan dengan kesadaran, kerajaan Sekadau telah membangun sebuahmesjid untuk mereka bersembahyang, mesjid tersebut masih gagah hinggasekarang, cuma karena dipengaruhi renovasi oleh masyarakat setempat ciri khaskeasliannya sudah tidak tampak lagi.Pangeran Suma Negara meninggal dunia, telah digantikan oleh putramahkota Abang Todong dengan gelar SULTAN ANUM.
Setelah putra Mahkotadewasa, ia pun dinobatkan dan memerintah dengan gelar “SULTAN MANSUR” (Putra Sultan Anum ). Waktu itu oleh Belanda, Sekadau dianjurkan menggunakanPenembahan dibawah kekuasaan Sultan Pontianak. Rakyat mendengar pernyataantersebut langsung menolak dan tak terima, maka terjadilah konflik horizontalantar rakyat, sehingga menimbulkan Perang Basah (Perang Saudara). KerajaanSekadau kemudian dialihkan kepada Gusti Mekah sebagai pejabat, Gusti Mekah bernama Sultan Mansur memerintah dengan gelar PANEMBAHAN GUSTIMEKAH SRI NEGARA. Sesudah pemerintahan Panembahan Mekah Sri Negaradan saudaranya Gusti Isa, dengan gelar Pangeran Perdana Menteri berakhir, MakaPanembahan Gusti Akhmad Sri Negara dinobatkan naik tahta kerajaan. Tapi nasibmalang bagi beliau dengan keluarganya, oleh penjajah Belanda telahmengasingkannya ke Jawa, di Malang. Dengan tuduhan palsu sebagai penghasut para tumenggung untuk melawan Belanda. Karena pengasingan PanembahanGusti Akhmad Sri Negara tersebut maka, Panembahan Haji Gusti Abdullahdiangkat dengan gelar Pangeran Mangku sebagai wakil Panembahan. Ia pun dipersilahkan mendiami kraton di Sungai Bara’. Belum lama Pangeran Mangkudinobatkan sebagai wakil panembahan , iapun berpulang kerakhmatullah.Kedudukannya diganti oleh Panembahan Gusti Akhmad, yang kemudian digantilagi oleh Sri Utin ( Istri dari Gusti Hamid ), dengan gelar Sri Ratu Negara. Setelah kembalinya beliau kerakhmatullah, digantilah Panembahan Gusti Kelip sebagairaja Sekadau.Gusti Kelip pun menjadi korban penyungkupan Jepang di Mandor padatahun 1944. Untuk meneruskan pemerintahan kerajaan Sekadau, rakyatmengangkat Gusti Mohammad Kolen Sri Negara (Cucu Sultan Anum) sebagai pemegang pucuk pemerintahan kerajaan Sekadau. Ia telah memerintah sekitar tahun 1944-1952. Tahun 1946, Gusti Adnan diangkat memimpin kembali kerajaan Belitang. Pada bulan Juni 1952 Gusti Mohammad Kolen Sri Negara bersama Gusti Adnan, menyerahkan administrasi kerajaan langsung kepada pemerintah pusat di Jakarta. Pada waktu itu Mr.Mohammad Roem menjabatsebagai Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, yang disaksikan oleh SayutiMalik (Pengetik Naskah Proklamasi Kemerdekaan RI). Sekembalinya mereka dariJakarta, Kerajaan Sekadau administrasinya diserahkan langsung kepada Swapraja.Setelah Sekadau menjadi Kewedanaan maka diangkatlah Gusti Adnan sebagai Wedana pertama di Sekadau.

Disadur oleh : Aden (Rustam)


Selasa, 28 Januari 2014

“PETANI SENGSARA TENGKULAK SEJAHTERA” ( UNGKAPAN TEPAT BERDASAR REALITA )

Malang, 14 Januari 2014

“PETANI SENGSARA TENGKULAK SEJAHTERA”
( UNGKAPAN TEPAT BERDASAR REALITA )

         Petani berasal dari kata Pe dan Tani berarti orang yang mengolah tanah atau orang yang bercocok tanam. Pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam bidang perekonomian di Indonesia, sehingga mendapat julukan Macan Asia dalam beberapa puluhan tahun yang lalu karena hasil produksi pertaniannya yang terkenal melimpah dan penduduknya yang sejahtera. Namun, kenyataan itu berbanding terbalik dengan realita saat ini. Berharap bisa memiliki kehidupan yang sejahtera dengan hasil produksi pertaniannya, malah menjadi menderita. Menderita dalam arti, hasil produksi pertanian dibeli dengan harga yang murah. Sementara, biaya produksi yang dikeluarkan lebih mahal. Murahnya harga produksi pertanian, karena kurangnya peranan dari pemerintah. Peranan pemerintah baik dalam penyediaan sarana dan prasarana penunjang pertanian, maupun dalam menampung hasil produksi dari petani itu sendiri. Sehingga, hal ini dimanfaatkan oleh sebagian orang demi mendapatkan keuntungan pribadi dari situasi tersebut, salah satunya yaitu tengkulak. Sepak terjang para tengkulak inilah yang banyak membawa dampak negatif ketimbang dampak positif yang dirasakan oleh para petani, salah satunya yaitu harga beli produksi pertanian yang murah. Bukan tanpa alasan petani lebih memilih menjual produksi pertanian mereka kepada para tengkulak. Petani lebih memilih menjual produk hasil pertanian kepada tengkulak karena keterbatasan modal untuk melakukan pemasaran produksi pertanian sendiri. Dalam hal ini, tengkulak mau memberikan modal kepada para petani pada masa tanam. Baik modal dalam bentuk uang, maupun dalam penyediaan pupuk bahkan pestisida dalam penunjang produksi. Namun setelah panen, hasil produksi harus dijual kepada tengkulak. Peranan tengkulak lainnya yaitu dalam penguasaan pasar. Pasar-pasar yang ada untuk pemasaran hasil produksi pertanian para petani dikuasai oleh tengkulak, sehingga para petani tidak mampu bersaing dalam hal pemasaran produksi pertanian tersebut. Kalaupun mampu bersaing, biasanya ada persaingan yang tidak sehat terjadi disini yang dilakukan oleh para tengkulak. Persaingan tidak sehat berupa tindakan-tindakan yang tidak normal yang dilakukan tengkulak terhadap petani yaitu beban psikologis. Beban psikologis berupa ancaman-ancaman yang bisa mengancam jiwa, baik bagi petani maupun keluarganya. Oleh sebab itu juga, para petani enggan bersaing dalam pemasaran produksi pertaniannya, karena tidak ingin mengambil resiko. Demi kesejahteraan petani, diharapkan adanya perhatian khusus baik dari pemerintah daerah setempat maupun pemerintah pusat dalam menangani hal tersebut. Baik dari segi infrastruktur, pendidikan yang berupa pelatihan, modal, ketersediaan bibit yang berkualitas, pupuk dan pestisida, serta pengawasan dalam pemasaran produksi pertaniannya. Agar kesejahteraan bisa dirasakan oleh para petani yang ada di negara ini, bukannya malah para tengkulak. Semoga dengan adanya tulisan singkat yang dibuat berdasarkan realita yang terjadi pada saat ini, bisa membawa manfaat positif terutama bagi para petani-petani kita. Agar, Macan Asia yang dijuluki kepada negara kita puluhan tahun yang lalu bisa menggaung kembali.

Email : aden_ratle@rocketmail.com

Sabtu, 09 Maret 2013

BAHASA INDONESIA SEOLAH BUKAN MERUPAKAN BAHASA NASIONAL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHASA PERSATUAN MASYARAKAT DI INDONESIA

Malang, 09 Maret 2013

“ BAHASA INDONESIA SEOLAH BUKAN MERUPAKAN BAHASA NASIONAL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHASA PERSATUAN MASYARAKAT DI INDONESIA ”
Oleh :
Rustam
Mahasiswa Jurusan Agroteknologi
Unitri Malang
Email : aden_ratle@rocketmail.com

B
ahasa indonesia merupakan bahasa nasional bangsa indonesia dan merupakan bahasa pemersatu masyarakat yang ada di Indonesia. Namun, semua itu bertolak belakang dengan realita yang ada pada saat ini. Masih ada masyarakat kita yang belum bisa menggunakan bahasa indonesia dalam berkomunikasi. Hal ini saya jumpai beberapa waktu lalu ketika saya melaksanakan KKN di suatu daerah pelosok pulau jawa. Saya heran dan merasa bingung bagaimana caranya mendekati orang di daerah ini untuk melaksanakan program kerja yang kami buat karena diskomunikasi. Akhirnya saya memutuskan untuk membawa teman saya yang mengerti bahasa daerah sini sebagai penerjemah saya. Saya sebenarnya malu jika membanding-bandingkan daerah sini dengan daerah tempat tinggal saya, karena pembangunan di daerah tempat tinggal saya jauh tertinggal jika dibandingkan dengan daerah sini yang begitu maju, baik dari segi perekonomian maupun dari segi pendidikan. Tetapi, setelah melaksanakan KKN tersebut saya tidak begitu malu karena sepelosoknya daerah tempat tinggal saya yang berada di salah satu daerah di Kalimantan Barat masyarakatnya bisa mengerti bahkan dengan mudah menggunakan bahasa nasional bangsa indonesia yaitu bahasa indonesia dalam berkomunikasi. Apakah memang bahasa indonesia di daerah sini tidak ditanamkan waktu kecil ataukah memang faktor lainnya seperti lingkungan yang sering menggunakan bahasa daerah sehingga bahasa indonesia sepertinya sulit untuk diucapkan dan dipahami. Padahal negara kita sudah 67 tahun merdeka, tetapi masih ada juga masyarakat kita yang belum mengerti tentang bahasa indonesia. Bahkan, dengan perkembangan pendidikan yang begitu pesat di pulau jawa ini seharusnya masyarakat yang ada dipelosok daerahnya sudah mengerti berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia dengan baik tetapi, malah sebaliknya dengan perkembangan pendidikan yang begitu pesat di pulau jawa ini tersimpan masalah kecil yang harus dihadapi yaitu masih ada masyarakat di daerahnya yang belum mengerti sama sekali berkomunikasi menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa indonesia. Inikah peran pembangunan dalam bidang pendidikan yang begitu maju di daerah sini, sehingga jiwa nasionalisme untuk hal kecil saja dalam mengajarkan berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia saja diabaikan. Semoga saja dengan kejadian yang saya jumpai ini bisa menjadi contoh untuk kita selaku para pelanjut pembangunan negara ini agar mau melihat hal kecil yang ada di sekeliling kita sehingga tidak ada lagi kejadian yang sama di masyarakat yang ada indonesia pada umumnya yang tidak bisa dan bahkan tidak mengerti menggunakan bahasa persatuan, yaitu bahasa indonesia dalam berkomunikasi.

Rabu, 06 Maret 2013

“ PENDIDIKAN YANG TIDAK MERATA DI NEGERI INI ”


Oleh :
Rustam
Mahasiswa Jurusan Agroteknologi
PTS Malang
Cerita ini berdasarkan pengalaman hidupku, aku berasal dari Sungai Ayak 1 salah satu dusun terpencil yang ada di kabupaten Sekadau (Kalimantan Barat). Sekarang aku kuliah di salah satu PTS di Kota Malang, Dulu ketika aku sekolah di daerahku aku merasa pendidikan itu sepertinya tidak ada manfaat sama sekali. Hal tersebut karena belum adanya pemerataan pendidikan untuk daerah terpencil saperti daerahku. Lagipula karena aku belum mengerti tentang pendidikan, yang aku tahu hanya pergi ke sekolah tanpa mengetahui fungsi sekolah yang sebenarnya itu untuk apa. Sekarang aku sudah kuliah dan jauh dari tempat tinggalku yaitu di Kota Malang (Jawa Timur) sebuah kota kecil dengan pendapatan serta pendidikan yang sangat maju jika dibandingkan dari daerah asalku. Disinilah aku mulai mengerti tentang pentingnya sebuah pendidikan bahkan disini juga aku mengetahui bahwa tidak meratanya pembangunan dalam dunia pendidikan di negara ini. Baik sekolah maupun kampus yang ada disini memang sangat diperhatikan oleh pemerintah dan infrastrukturnya juga jauh lebih baik. Wajar saja ketika awal aku berada disini gagap terhadap teknologi. Jangankan untuk internetan, waktu sekolah dulu mau menyalakan komputer saja tidak adanya aliran listrik PLN. Untuk itulah kami memutuskan untuk menghadap kepala sekolah meminta solusi bagaimana agar kami bisa mengenal sebuah komputer. Akhirnya dibelikan sebuah genset yang hanya mampu menghidupkan 5 unit komputer saja. Tapi hal tersebut bukan merupakan sebuah masalah bagi kami setidaknya kami masih bisa mengenal komputer walaupun 1 unit komputer digunakan oleh 5 orang siswa dengan waktu 15 menit saja. Tetapi setelah beberapa bulan berada disini aku sudah lumayan mengerti tentang teknologi. Tetapi yang aku fikirkan saat ini bukan hanya masalah pendidikanku tapi masalah pembangunan didaerahku juga ikut-ikutan aku fikirkan, padahal aku hanya seorang mahasiswa dan belum selayaknya aku memikirkan hal tersebut. Tetapi yang menjadi fikiranku adalah mengapa tempat tinggalku jauh sekali ketinggalan dari sini dan mengapa daerahku tidak terlalu diperhatikan oleh pemerintah. Padahal Kota Malang dan daerahku sama-sama saja sama-sama satu negara yaitu Indonesia, tetapi mengapa kota yang berada dipulau jawa ini lebih diperhatikan daripada daerah asalku di Kalimantan. Pernah suatu hari aku kuliah WASBANG dosennya membanding-bandingkan Malang sama Kalimantan tetapi aku bilang kepada dosennya “ Pak, jangan pernah bapak banding-bandingkan Kota Malang ini dengan Kalimantan. Bapak tidak mengetahui kondisi disana seperti apa, kalau pembangunan pendidikan di daerah saya sudah merata dengan disini boleh bapak bandingkan-bandingkan, berarti bukan teknologi yang tidak ada tetapi memang kami yang bodoh karena tidak pernah mau untuk belajar lebih jauh. Tetapi jangankan untuk masalah teknologi akses ke daerah-daerah saja masih jalan tanah tidak seperti disini jalan antar gang saja sudah diaspal. Bukan hanya itu jaringan telepon selluler saja harus kesana kesini bawa HP baru bisa mendapat sinyal, apalagi untuk internetan itu hanya sebuah kata-kata saja yang sering kami dengar jadi makanya kami kurang memahami hal tersebut. Apakah kondisi yang seperti itu layak untuk bapak banding-bandingkan ???? ” Dosennya hanya diam saja, bisa diam karena prihatin mendengar kondisi seperti itu atau bisa jadi diam karena malu karena perkataannya sendiri. Cerita ini aku buat bukan hanya sebuah karangan saja, tetapi cerita ini aku buat berdasarkan fakta dan kenyataan yang  aku sendiri rasakan. Bagaimana daerahku bisa memberikan kontribusi untuk negara ini jika pendidikan didaerahku masih seperti itu, aku harap dengan adanya tulisan singkat ini orang akan menjadi lebih tahu bahwa masih banyak pembangunan pendidikan yang tidak merata di negeri ini, salah satunya daerahku. Semoga saja dengan adanya tulisan singkat ini pemerintah menjadi lebih tahu dan pemerataan pendidikan akan dilakukan secepat mungkin agar negara ini menjadi negara yang maju dengan pendidikan yang jauh lebih baik daripada saat ini.
!!!!!! THE END !!!!!!
Email : aden_ratle@rocketmail.com

Rabu, 16 Januari 2013

“Janji Palsu Dari Seorang Pemimpin”


J
anji palsu merupakan dua buah kata yang sudah familiar di telinga kita dan merupakan jurus yang paling ampuh menurut calon pemimpin pada saat orasi dalam kampanye. Itulah indonesia negara demokrasi sehingga banyak menciftakan para pemimpin yang pintar, saking pintarnya sampai-sampai membohongi kita dengan sebuah janji palsu. Sampai kapan hal tersebut akan berhenti, kita tidak akan pernah tahu kecuali keadaan politik dan perekonomian di indonesia ini sudah cukup baik dan penduduk sudah merasa sejahtera. Itupun masih kemungkinan kecil, sebenarnya dari pribadi individulah yang paling tepat. Pribadi individu yang biasa berkata jujur, pribadi individu yang merasa tugasnya menjadi seorang pemimpin memang untuk mengabdi pada masyarakat karena beban moral yang dititipkan pada dia dan pribadi individu yang memiliki agama dan kepercayaan sehingga dia takut untuk melakukan hal itu. Hal ini merupakan sebuah realita yang terjadi pada saat ini sehingga penulis membuat sebuah catatan ringkas ini, tujuannya hanya semata-mata untuk memberikan sebuah gambaran pada para pemimpin kita agar mau mulai berkata jujur dalam hal apapun. Sehingga negara ini bisa menjadi lebih baik. Kapan lagi untuk memulai berkata jujur, tunggu sudah bau tanah atau bahkan sekarat mau mati. Untuk generasi muda jangan pernah memiliki karakter seperti pemimpin kita pada saat ini, marilah kita bersama-sama membangun negeri ini. Kalau bukan kita melakukannya siapa lagi. Agar negeri ini bisa menjadi negeri kebanggaan kita. Negeri yang makmur, masyarakatnya sejahtera, bahkan memiliki nama yang baik di mata dunia. Jangan pernah sedikitpun kita menjadi seorang pemimpin untuk memperkaya diri, ingat tanggung jawab kita untuk kemajuan negeri ini. “ BERSAMA KITA PASTI BISA MEMBANGUN NEGERI KITA ”.

Email : aden_ratle@rocketmail.com

Senin, 14 Januari 2013

Pestisida Nabati Dari Daun Sirsak


BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Pestisida botanis adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tanaman atau tumbuhan yang mempunyai bahan aktif tunggal atau majemuk yang dapat digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan (OPT).Pestisida alami ini dapat berfungsi sebagai penolak,penarik,antifertilitas,pembunuh dan bentuk lainnya.Saat ini pestisida alami mulai diminati oleh petani,hal tersebut disebabkan oleh mahalnya pestisida kimia.Sejak terjadi krisis moneter,harga pestisida kimia naik menjadi 2-3 kali lipat.Selain itu,penyemprotan dengan pestisida kimia secara tidak bijaksana telah menyebabkan hama kebal terhadap petisida,hal ini menyebabkan petani cenderung menggunakan dosis pestisida yang tinggi dan dilakukan berulang-ulang.Kondisi demikian dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah penggunaan pestisida alami/botanis.Pestisida alami/botanis terbuat dari bahan tanaman maka jenis pestisida ini bersifat mudah terurai (bio-degradable),aman bagi manusia dan ternak karena residu mudah hilang atau terurai,dan harga relatif murah jika dibandingkan dengan pestisida kimiawi.Pestisida botanis dapat dibuat secara sederhana dapat berupa larutan,hasil perasan,rendaman,ekstrak dan rebusan bagian tanaman yakni berupa akar,umbi,batang,daun,biji dan buah yang dapat diproduksi sendiri.Berdasarkan studi dari berbagai pustaka,ada beberapa jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida alami melalui cara sederhana.Jenis-jenis tanaman yang dapat dijadikan sebagai pestisida alami tersebut salah satunya adalah daun sirsak.
Sirsak (Annona muricata L) yaitu tumbuhan atau potion yang berbatang utama berukuran kecil dan rendah.Daunnya berbentuk bulat telur agak tebal dan pada permukaan bagian atas yang halus berwarna hijau tua sedang pada bagian bawahnya mempunyai warna lebih muda.Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang tempat.Tetapi untuk memperoleh hasil buah yang banyak dan besar-besar,maka yang paling baik ditanam di daerah yang tanahnya cukup mengandung air.Di indonesia sirsak tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 1000 meter diatas permukaan laut.Nama sirsak itu sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu zuurzak yang berarti kantung yang asam.Buah sirsak yang sudah masak lebih berasa asam daripada manis.Pengembangbiakan sirsak yang paling baik adalah melalui okulasi dan akan menghasilkan buah pada usia 4 tahunan setelah ditanam.

1.2  Tujuan
1.      Agar mahasiswa dapat mengerjakan dan memahami cara-cara pembuatan pestisida alami/botanis
2.      Pengenalan tanaman-tanaman di sekitar tempat tinggal yang dapat dijadikan sebagai pestisida alami/botanis
3.      Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan pestisida alami dengan baik dan benar.

1.3  Manfaat
1.      Di Kalimantan penduduk lokal memanfaatkanya untuk mengobati demam
2.      Di Guatemala sering dipakai untuk mengobati cacingan pada anak-anak
3.      Di Guam dimanfaatkan untuk mengobati asma
4.      Di Serawak,Malaysia sebagian penduduk memanfaatkannya untuk mengatasi hipertensi
5.      Di Madagaskar dipakai untuk mengobati penyakit liver
6.      Di Togo rebusan airnya dipercaya bisa mengobati penyakit malaria
7.      Dipakai sebagai pestisida alami/botanis pada pertanian organik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori

Menurut Kardinan (2000) bagian tanaman sirsak dapat dijadikan sebagai insektisida alami adalah daun dan biji,daun sirsak mengandung senyawa acetoginin memiliki keistimewaan sebagai anti feedent.
Acetoginin adalah senyawa polyketides dengan struktur 30-32 rantai karbon tidak bercabang yang terikat pada gugus 5-methyl-2-furanone dalam gugus hydrofuranone pada C23 memiliki aktivitas sitotoksit dan derivat acetogenin yang berfungsi sitotoksit adalah asimicin,bulatacin dan squmosin (Shidiki dkk,2008).Menurut Mitsui et al.(1991),bahwa sguamocin mampu menghambat transport elektron pada sistem respirasisel,sehingga menyebabkan gradien proton terhambat dan cadangan energi tidak dapat membebtuk ATP.Bulatacin diketahui menghambat kerja enzim NADH-ubiquinone reduktase yang diperlukan dalam reaksi respirasi.
Hasil penelitian Rislansyah (2000),bahwa ekstrak daun sirsak dapat digunakan untuk membunuh jentik Anopheles aconitus.Lebih lanjut menurut Sudarmanto (2009),bahwa hama Thrips pada tanaman cabai dapat ditekan dengan cara menumbuk daun sirsak dan mencampurnya dengan 5 liter air.
BAB III BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu Dan Tempat
Adapun praktikum dilaksanakan pada hari Kamis,tanggal 24 mei 2011,jam 08:00 WIB yang bertempat di Labolatorium Biologi Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
3.2 Alat Dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum yaitu :
1.      Blender
2.      Gelas ukur
3.      Pengaduk
4.      Timbangan
5.      Saringan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu :
1.      Air bebas ion Aquades
2.      Daun tanaman sirsak
3.      Sabun colek
4.      Ulat grayak
5.      Tissue
6.      1 lembar daun sawi
3.3 Metode
Pembuatan pestisida alami/botanis dipelajari dengan cara ekstraksi daun tanaman sirsakdengan bahan pelarut.Absorbsi ekstrak kemudian diberikan ke tanaman yang terkena serangan dan terhadap hama perusak tanaman.Ini adalah metode yang umum digunakan.
Cara pembuatan :
1. Siapkan 50 lembar daun sirsak lalu cuci bersih
2. Hancurkan sampel daun sirsak dengan blender sampai halus dalam 500 ml air Aquades
3. Tambahkan 1 sendok teh sabun colek,semua ramuan dicampur jadi satu
4. Saringlah larutan tersebut dengan saringan dalam gelas ukur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Ulat Grayak (Spodoptera litura F).  Ulat grayak ini sangat merugikan karena menyerangan tanaman secara bergerombol dan massif sehingga kadang disebut juga sebagai ulat tentara (army worm).  Ulat grayak biasanya menyerang pada malam hari, tingkat serangan parah dan tingkat lanjut bisa menyebabkan seluruh pertanaman dalam satu hamparan bisa habis dalam waktu satu malam saja.
Salah satu gejala awal serangan ulat grayak  ialah daun – daun meranggas dan berlubang-lubang.   Ulat grayak mulai memakan daun dari bagian tepi kemudian ke bagian atas maupun bawah daun.  Pada tingkat serangan yang parah daun hanya tertinggal epidermisnya saja.  Sehingga daun menjadi tidak berfungsi sebagai tempat fotosintesis, akibatnya produksi tanaman terhambat dan menurun.
Dengan adanya praktikum tentang pembuatan pestisida botanis/alami dari daun sirsak dapat digunakan untuk mengatasi ulat grayak yang menyerang pada tanaman.Buktinya pada praktikum yang kami laksanakan di Labolatorium Biologi Universitas Tribhuwana Tunggadewi ulat grayak mati kurang dari 5 menit.Gejala awal dari pestida alami dari daun sirsak setelah disemprotkan ke daun sawi yang dimasukkan ulat grayak,ulat tersebut seperti mencari celah atau tempat yang tidak terkontaminasi oleh pestisida botanis/alami dari daun sirsak,dan kurang dari 5 menit ulat grayak tersebut tidak bergerak atau mati terkena racun yang terkandung dalam daun sirsak tersebut.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kami lakukan dapat diketahui kandungan zat apa saja yang terdapat pada daun sirsak dan zat tersebut dapat digunakan sebagai pestisida botanis/alami,selain itu efektivitas  zat dari daun sirsak juga baik untuk mengatasi ulat grayak yang sering menyerang pada tanaman cabe.Meskipun kandungan zat yang rendah dalam daun sirsak tetapi baik digunakan selain tidak membahayakan kesehatan dan lingkungan bahkan mudah di dapatkan di sekitar.Dan dari segi ekonomis juga sangat menguntungkan karena petani tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak seperti untuk membeli pestisida kimiawi.
5.2 Saran
Sebaiknya penggunaan pestisida botanis/alami dari daun sirsak dilakukan sesering mungkin,karena kandungan zat yang terdapat dalam daun sirsak mudah terdegradasi.
DAFTAR PUSTAKA
·         http://www.penyuluhpertanian.com/mengendalikan-serangan-hama-ulat-grayak-spodoptera-litura-f-pada-tanaman-cabe

Penyakit mati bujang pada tanaman Cengkeh.


I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Cengkeh ( Eugenia aromatica O. K. ) selain menjadi bahan vital dari pabrik – pabrik rokok kretek, juga sebagai rempah – rempah yang dibutuhkan dalam bidang pengobatan. Yang kata lain dipakai juga untuk bahan pembuat obat – obatan.
Untuk itu, cengkeh perlu dikembangkan di Indonesia mengingat pabrik – pabrik rokok banyak memerlukan cengkeh dalam produksinya. Pabrik – pabrik rokok di Indonesia ini, setahunnya memerlukan Cengkeh tidak kurang dari 20.000 ton. Sedangkan kalau kita menilik hasil produksi Cengkeh di dalam negeri ini setahunnya hanya berkisar antara 10.000 – 12.000 ton. Dengan demikian maka untuk kekurangannya itu Indonesia masih terus mengimpor dari Zanzibar.
Kalau melihat data tersebut, menanam Cengkeh sangat menguntungkan, asalkan keadaan tanah yang cocok. Keadaan tanah yang kurang cocok, bisa menyebabkan tanaman cengkeh terserang penyakit. Penyakit yang menyerang tanaman Cengkeh karena keadaan tanah yang kurang cocok adalah mati bujang. Terjadinya penyakit ini akibat dari terganggunya perakaran dalam lapisan yang tanah yang dangkal. Lapisan tanah yang dangkal itu akan tergenang air. Hingga dengan demikian maka akan membuat akar – akar dari pohon cengkeh membusuk dan lama kelamaan akan mati.
1.2. Masalah
Penyakit mati bujang pada tanaman Cengkeh.

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penyebab Penyakit Mati Bujang
Penyebab penyakit mati bujang dikarenakan keadaan tanah yang tidak cocok dan bisa juga karena pengairan yang tidak baik. Mungkin juga karena ada lapisan padat yang dangkal dan tidak dapat ditembus dengan air, sehingga air menggenang ditempat tersebut. Bila tidak demikian maka berarti tanah didalamnya adalah tanah lempung yang banyak mengandung air dimusim penghujan dan kalau musim kemarau maka tanahnya akan kering dan pecah – pecah ( Wahyu muljana, 2002 ).
2.2. Tanda – tanda Penyakit Mati Bujang
Tanda – tanda penyakit mati bujang adalah puncak pohon mendadak mati dan kemudian akan meluas sampai pada tingkat bawah. Pohon yang terkena penyakit mati bujang ini akan mudah kelihatan, karena pohonnya kelihatan hampir seperti gundul dan daun – daunnya pun menyuram warnanya. Walaupun daun – daun itu sendiri tidak segera gugur. Bila sudah demikian maka pohon tersebut akan mati dengan sendirinya ( Wahyu muljana, 2002 ).

III. SOLUSI
Perlu adanya penelitian yang lebih mendalam dan serius terhadap jenis tanah yang akan kita pakai untuk kebun Cengkeh. Juga sebelum kita menanam, kita harus memperhatikan Drainase. Bila pengairan kurang baik maka kita memperbaikinya atau menyempurnakannya.

IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Mati bujang merupakan penyakit tanaman Cengkeh yang harus mendapat perhatian yang serius. Sebab biasanya bila pohon telah terserang penyakit ini, maka kerugian besar akan menimpa kita. Tanda – tanda tanaman cengkeh terserang penyakit ini ialah pohonnya kelihatan seperti gundul, dan daun – daunnya berwarna menyuram. Agar tanaman tidak terserang penyakit mati bujang, maka keadaan tanah dan drainase perlu diperhatikan dalam perkebunan Cengkeh.
4.2. Saran
Tanaman Cengkeh sangat menguntungkan bagi kita, karena kebutuhan akan Cengkeh ini sangatlah penting di Indonesia. Untuk itu perlu adanya Pencegahan terhadap penyakit mati bujang pada tanaman Cengkeh, Agar hasil produksinya seperti yang kita harapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Muljana, wahyu. 2002. Cara Praktis Bercocok Tanam Cengkeh. CV. Aneka Ilmu : Semarang.