Malang, 09 Maret 2013
“ BAHASA INDONESIA SEOLAH BUKAN
MERUPAKAN BAHASA NASIONAL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHASA PERSATUAN MASYARAKAT DI
INDONESIA ”
Oleh :
Rustam
Mahasiswa Jurusan Agroteknologi
Unitri Malang
Email : aden_ratle@rocketmail.com
B
|
ahasa indonesia merupakan bahasa nasional
bangsa indonesia dan merupakan bahasa pemersatu masyarakat yang ada di
Indonesia. Namun, semua itu bertolak belakang dengan realita yang ada pada saat
ini. Masih ada masyarakat kita yang belum bisa menggunakan bahasa indonesia
dalam berkomunikasi. Hal ini saya jumpai beberapa waktu lalu ketika saya
melaksanakan KKN di suatu daerah pelosok pulau jawa. Saya heran dan merasa bingung
bagaimana caranya mendekati orang di daerah ini untuk melaksanakan program
kerja yang kami buat karena diskomunikasi. Akhirnya saya memutuskan untuk membawa
teman saya yang mengerti bahasa daerah sini sebagai penerjemah saya. Saya sebenarnya
malu jika membanding-bandingkan daerah sini dengan daerah tempat tinggal saya,
karena pembangunan di daerah tempat tinggal saya jauh tertinggal jika
dibandingkan dengan daerah sini yang begitu maju, baik dari segi perekonomian
maupun dari segi pendidikan. Tetapi, setelah melaksanakan KKN tersebut saya
tidak begitu malu karena sepelosoknya daerah tempat tinggal saya yang berada di
salah satu daerah di Kalimantan Barat masyarakatnya bisa mengerti bahkan dengan
mudah menggunakan bahasa nasional bangsa indonesia yaitu bahasa indonesia dalam
berkomunikasi. Apakah memang bahasa indonesia di daerah sini tidak ditanamkan
waktu kecil ataukah memang faktor lainnya seperti lingkungan yang sering
menggunakan bahasa daerah sehingga bahasa indonesia sepertinya sulit untuk
diucapkan dan dipahami. Padahal negara kita sudah 67 tahun merdeka, tetapi
masih ada juga masyarakat kita yang belum mengerti tentang bahasa indonesia.
Bahkan, dengan perkembangan pendidikan yang begitu pesat di pulau jawa ini
seharusnya masyarakat yang ada dipelosok daerahnya sudah mengerti berkomunikasi
menggunakan bahasa indonesia dengan baik tetapi, malah sebaliknya dengan
perkembangan pendidikan yang begitu pesat di pulau jawa ini tersimpan masalah
kecil yang harus dihadapi yaitu masih ada masyarakat di daerahnya yang belum
mengerti sama sekali berkomunikasi menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa indonesia.
Inikah peran pembangunan dalam bidang pendidikan yang begitu maju di daerah
sini, sehingga jiwa nasionalisme untuk hal kecil saja dalam mengajarkan berkomunikasi
menggunakan bahasa indonesia saja diabaikan. Semoga saja dengan kejadian yang
saya jumpai ini bisa menjadi contoh untuk kita selaku para pelanjut pembangunan
negara ini agar mau melihat hal kecil yang ada di sekeliling kita sehingga tidak
ada lagi kejadian yang sama di masyarakat yang ada indonesia pada umumnya yang
tidak bisa dan bahkan tidak mengerti menggunakan bahasa persatuan, yaitu bahasa
indonesia dalam berkomunikasi.