Minggu, 13 Januari 2013

" Banjir Bukan Suatu Bencana Yang Harus Ditakuti,Melainkan Harus Ditanggulangi "

Malang,  07 Desember 2012


" Banjir Bukan Suatu Bencana Yang Harus Ditakuti,Melainkan Harus Ditanggulangi "



T
erjadinya banjir senantiasa membuat kita panik dan merasa takut. Tetapi ketakutan itu tidak membuat kita sadar bahwa mengapa hal tersebut bisa terjadi. Hal tersebut terjadi karena kesalahan kita sendiri yang tidak sadar tentang pentingnya pelestarian terhadap lingkungan. Kalau saja kita mau menjaga kelestarian lingkungan, kemungkinan hal tersebut tidak akan terjadi. Yang kita lakukan hanyalah menuruti hawa nafsu demi memenuhi kebutuhan diri kita dengan memanfaatkan sumber daya alam dari bumi ini tanpa diimbangi dengan pelestarian terhadap lingkungan, sehingga terjadilah salah satu dampaknya yaitu banjir. Memperbaiki sesuatu yang sudah rusak memanglah sangat sulit dan membutuhkan kurun  waktu yang cukup lama, tetapi setidaknya kita bisa menanggulangi kerusakan tersebut dengan kegiatan menanam pohon dan membuang sampah pada tempatnya. Kegiatan ini cukup berawal dari kita pribadi yang merasa seberapa pentingnya pohon dan membuang sampah pada tempatnya dalam upaya mencegah terjadinya banjir. Bukankah kita pernah mendengar sebuah Filososofi yang mengatakan “Bumi ini bukan warisan dari nenek moyang kita, melainkan titipan dari anak cucu kita“ yang artinya : “semua hasil kekayaan yang ada di bumi ini bisa kita manfaatkan dan kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan kita demi keberlangsungan hidup, yang penting kita harus tetap menjaga kelestarian lingkungan ini untuk generasi yang akan datang” kalau tidak kita lakukan sekarang, kapan lagi. Apakah kita mau meninggalkan bumi ini dengan keadaan lingkungan yang rusak untuk generasi yang akan datang. Apakah kita rela meninggalkan bumi ini dengan sebuah tanggung jawab yang tidak kita jalankan. Kalau tidak mau, marilah kita lakukan upaya pencegahan terjadinya banjir sebelum timbulnya dampak yang lebih besar. Harapan besar ini demi menyelamatkan lingkungan serta kelestariannya dan demi keberlangsungan hidup untuk generasi yang akan datang. Agar sumber daya alam yang ada di bumi ini bisa dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang tanpa harus menangis merasakan dampak yang terjadi karena ulah kita terhadap kelestarian lingkungan selama ini.

Bahaya Danau Buatan Yang Terbentuk Dari Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Di Simpi Kec. Belitang Hilir Kab. Sekadau (Kal-Bar)


Malang, 05 Desember 2012

Bahaya Danau Buatan Yang Terbentuk Dari Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Di Simpi Kec. Belitang Hilir Kab. Sekadau (Kal-Bar)
Oleh :
Rustam
Mahasiswa Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

   
T
erbesit dalam fikiran kita bahwa danau buatan memiliki manfaat serta fungsi bagi masyarakat seperti irigasi pengairan sawah, ternak serta kebun, sebagai tempat usaha perikanan darat, sebagai sumber penyediaan air bagi makhluk hidup sekitar dan bahkan sebagai air konsumsi masyarakat sehari-hari. Namun manfaat serta fungsi tersebut berbanding terbalik dengan danau buatan yang terbentuk dari PETI yang berada di Simpi Kec. Belitang Hilir Kab. Sekadau (Kal-Bar) ini. Karena terbentuk dari PETI, air danau buatan ini mengandung kandungan mercury yang sangat berbahaya bagi kesehatan bila terkonsumsi oleh manusia maupun oleh makhluk hidup lainnya yang berada di sekitar. Penyakit yang ditimbulkan jika air yang terkandung kandungan mercury terkonsumsi, berupa kanker kulit dan juga bisa menyebabkan orang menjadi TELMI (Telat Mikir). Bukan hanya itu, jika terjadinya hujan secara terus menerus danau buatan yang terbentuk dari PETI ini bisa meluap. Luapan danau buatan ini bisa mengalir ke kolam milik masyarakat sekitar bahkan mengalir ke anak sungai kapuas yang berada dekat dengan areal danau buatan ini. Padahal, kolam milik masyarakat dan anak sungai kapuas dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk mandi maupun sebagai sumber air konsumsi sehari-hari. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya penanganan yang serius dari pemerintah kabupaten Sekadau secepat mungkin. Sebelum terjadinya dampak negatif yang ditimbulkan dari danau buatan yang terbentuk dari PETI ini. Agar kolam milik masyarakat dan anak sungai kapuas yang biasa digunakan oleh penduduk sekitar untuk mandi maupun sebagai sumber  konsumsi sehari-hari aman bagi kesehatan serta lestari terhadap lingkungan.
Email : aden_ratle@rocketmail.com